Pentingnya Skala Prioritas Keuangan dalam Kehidupan Sehari-hari

Saungfrimware.id  Jika ingin hidup dengan stabil kita harus mengimplementasikan skala prioritas keuangan secara optimal. Karena sekarang banyak orang tidak mengetahui bagaimana cara pengelolaan secara tepat.

Pada kesempatan ini mari belajar bersama terkait manajemen keuangan berdasarkan skala prioritasnya. Karena ketika kita tidak memprioritaskan secara optimal pengeluaran tentu saja dapat berbahaya.

Seseorang bisa kesulitan dalam mengendalikan situasi mendesak dan butuh uang cepat. Jika kita menerapkan manajemen secara optimal tentu saja uang darurat bisa saja selalu ada meskipun jumlahnya tidak banyak.

Oleh karena itu mari mulai merubah mindset bersama dan mulai menerapkan manajemen keuangan optimal. Sehingga tidak selamanya terperangkap dalam jurang konsumtif dimana sangat membatasi perkembangan finansial.

Apalagi di era modern seperti sekarang dimana marketing dilakukan dengan cara sangat efektif. Sehingga banyak orang mudah terpikat dan menjadi konsumtif meskipun sebenarnya mereka tidak membutuhkannya.

Apa Itu Skala Prioritas Keuangan?

Kita pelajari dulu definisinya yaitu sebuah urutan urgensi pengeluaran dari satu aspek menuju aspek lainnya. Artinya setiap penggunaan uang itu harus berdasarkan urgensinya terlebih dahulu.

Tidak optimal jika seseorang menghabiskan uangnya untuk kebutuhan kurang urgent dalam kehidupannya. Dengan menggunakan acuan seperti ini kita akan mendahulukan mana kebutuhan penting dan tidak.

Karena pada faktanya banyak orang mendahulukan kebutuhan kurang penting dalam spending finansial. Padahal aktivitas tersebut tentu bertolak belakang dengan skala prioritas keuangan yang efektif.

Oleh sebab itu ketika mereka mengalami masa dimana kebutuhan mendesak muncul tidak ada sisa uangnya. Jadi penting bagi siapa saja terutama dengan income rendah untuk mengikuti acuan tersebut.

Apabila Kamu memang ingin mengeluarkan diri dari jurang kemiskinan ini merupakan salah satu langkah jika ingin melakukannya. Memang tidak bisa instan namun merubah mindset adalah modal penting.

Jika kita sudah mengetahui seperti apa dampak mengikuti pendekatan ini maka kedepan menjadi lebih mudah. Mindset seseorang akan menjadi sulit diubah ketika mereka tidak ingin keluar dari zona nyaman.

Baca Juga  Mengatur Keuangan bagi Freelancer yang Pendapatan Tidak Tentu

Jangan salah memiliki gaji mepet namun tetap spending barang branded adalah sebuah kenikmatan. Namun ternyata kebiasaan tersebut meskipun memberikan instant gratification namun buruk bagi mentalitas seseorang.

Tanpa mengikuti skala prioritas keuangan tentu saja berbagai masalah nanti bisa saja timbul. Apa saja risikonya sudah kami siapkan segmen tersendiri agar nantinya kamu dapat menjadikannya sebagai acuan.

Sampai disini kita tentu saja sudah bisa mengetahui bagaimana pentingnya menggunakan acuan urgensi. Berikutnya akan kami jelaskan apa saja yang termasuk dalam skalanya agar dapat menjadikannya sebagai pertimbangan.

Apa Saja Skala Prioritas Keuangan?

Secara umum ada tiga aspek yang perlu kita ketahui dalam menerapkan sistem manajemen finansial ini. Berikut akan kami jelaskan apa saja jenisnya sehingga kamu dapat menjadikannya acuan ketika menjaga stabilitas finansial.

  1. Primer

Kebutuhan primer dari seseorang tentu akan berbeda dengan pribadi lainnya. Secara umum kita berbicara masalah makanan, tempat tinggal, dan juga pakaian dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga hal tersebut sudah jelas sebagai manusia dengan peradaban maju kita harus memilikinya. Jadi dalam skala prioritas keuangan ketiganya harus kita dahulukan agar mampu menjalani kehidupan secara optimal.

Namun ada juga primer pendukung kegiatan hidup misalnya paket data, kendaraan, dan modal kerja. Kita tidak boleh melupakannya sehingga wajib menjadikannya list tertinggi dalam spending.

Sekarang kebutuhan primer tidak hanya untuk bertahan hidup namun juga menjalani pekerjaan secara optimal. Kemudian ada juga periodic liability seperti pajak, uang kos, bayar listrik, dan sebagainya.

Jadi spending setiap bulan tidak terhindarkan juga masuk ke dalam kebutuhan primer. Kita harus mengalokasikan keuangan untuk membayar kebutuhannya agar tetap bisa hidup, bekerja, dan melakukan aktivitas sosial.

  1. Sekunder

Kebutuhan sekunder ini adalah segala macam keperluan yang dapat digantikan dengan hal lainnya. Misalnya jika kantor jaraknya dekat Kamu bisa mengganti motor dengan sepasang kaki.

Jadi kita tidak perlu mengeluarkan uang bensin agar bisa sampai tempat kerja. Namun tetap saja harus membeli es degan agar badan tetap fit sampai kantor ketika berjalan kaki.

  1. Tersier
Baca Juga  Investasi P2P Lending Opsi Risiko Moderat Meraih Profit Cepat

Ini adalah kebutuhan dengan skala prioritas keuangan paling rendah. Namun ternyata di zaman modern seperti sekarang orang justru meletakkannya di atas sekunder bahkan setara dengan primer.

Misalnya nongkrong, liburan, belanja barang branded, atau kebutuhan hedonistik lainnya. Sebenarnya kita tidak memenuhi kebutuhan tersier ini juga tidak masalah dan bisa tetap hidup.

Masalahnya adalah kebutuhan tersier dibutuhkan untuk memenuhi keperluan sosial. Keperluan sosial artinya adalah segala bentuk material yang diperlukan agar diterima di masyarakat.

Dengan mengetahui ketiga jenis tersebut tentu saja sekarang Kamu sudah paham mana kebutuhan paling penting. Untuk tersier jika dirasa memberatkan lebih baik lepaskan saja tidak masalah.

Pengelolaan Skala Prioritas Keuangan yang Tepat

Sebenarnya simpel cara mengelola keuangan paling tepat berapapun penghasilan bahkan itu UMR Jogja (1.8 juta). Kita bisa menggunakan ketiga jenis skala dari segmen sebelumnya sebagai sebuah acuan.

Jika kamu memang hidup dengan upah minimum sebuah daerah lupakan kebutuhan tersier. Mungkin hanya bisa melakukannya satu atau dua bulan sekali saja jika benar-benar membutuhkannya.

Salah satu hal yang tidak bisa diganggu gugat adalah kebutuhan primer seperti perlengkapan kerja, rokok (untuk perokok), motor, dan lain sebagainya. Ketiga hal primer tersebut tidak ada pasti hidup akan menjadi ribet.

Oleh sebab itu pada posisi skala prioritas keuangan kita memang harus jeli menempatkan mana keperluan primer. Misalnya Kamu bekerja sebagai seorang debt collector dari sebuah koperasi.

Dalam memenuhi kebutuhan kerja jelas motor menjadi aset paling penting agar pekerjaan dapat terlaksana. Oleh karena itu perawatan motor adalah kebutuhan primer dan harus ada alokasi dananya.

Ketika profesinya berbeda pengalokasiannya nanti juga tidak sama antara satu individu dengan lainnya. Sehingga kami tidak berani menjustifikasi apa saja keperluan Kamu untuk menjalankan hidup dan bisa bekerja.

Baca Juga  Tips Mudah Menabung untuk Karyawan Gaji UMR

Paling penting agar pengelolaannya mudah adalah minimalkan alokasi pada keinginan sifatnya tersier. Itu tidak penting bahkan dapat kita buang dalam jangka waktu cukup lama ketika ingin menabung.

Dalam skala prioritas keuangan kebutuhan tersier sebenarnya tidak ada. Menjadi ada karena adanya tuntutan sosial dimana seseorang harus menampilkan diri sesuai dengan standar lingkungannya.

Risiko Ketika Mengabaikan Skala Prioritas Keuangan

Kami akan jelaskan juga apa saja risiko paling umum terjadi apabila seseorang salah dalam pengelolaan keuangannya. Kasus yang akan kami ambil juga relevan dengan era saat ini sehingga boleh dijadikan acuan.

  1. Terjebak pinjaman online

Ini adalah hal paling sering terjadi apabila gaya hidup seseorang terlalu konsumtif. Besar pasak daripada tiang, sehingga pribadi tersebut terpaksa pinjam uang secara online agar dapat memenuhi hasrat tersiernya.

  1. Tidak punya tabungan

Hal berbahaya berikutnya adalah tidak memiliki tabungan ketika terjadi masalah urgent. Mengapa tidak punya tabungan karena semua income dari pekerjaan sudah keluar untuk keperluan kehidupannya terutama tersier.

  1. Miskin

Sekarang miskin adalah orang yang punya penghasilan namun penghasilannya tidak memberikan kemakmuran dalam hidup. Seorang pekerja UMR bisa saja masuk kategori miskin jika gajinya hanya cukup untuk hidup.

Seseorang yang mengabaikan skala prioritas dalam manajemen keuangan tidak akan keluar dari zona kemiskinan. Oleh karena itu selalu pertimbangkan apakah pengeluaran itu tepat atau tidak.

Jika seseorang sudah mengikuti bagaimana seharusnya mengelola keuangan, keluar dari zona kemiskinan cukup mudah. Oleh karena itu ikuti skala prioritas keuangan agar Kamu tidak selamanya miskin.

Artikel Rekomended

3 Cara Membeli Saham Bri

Cara Investasi Emas di Shopee

7 Aplikasi Trading Syariah 2022

3 Cara Trading Tanpa Modal

5 Aset Dalam Investasi Crypto Jangka Panjang yang Berpotensi Untung Besar

5 Cara Investasi Bitcoin Untuk Pemula Agar Keuntungan Maksimal

6 Aplikasi Investasi Cryptocurrency Aman dan Sudah Memiliki Izin BAPPEBTI

Leave a Comment