Tahukah Perbedaan
Pinjaman Bank Pribadi Dan Non-Bank Di Sini- Apakah Anda membutuhkan
pinjaman, tetapi tidak ingin mengajukan permohonan ke bank? Jika iya, masih ada
alternatif lain yang bisa Anda pilih yaitu pinjaman pribadi non bank.
Mengajukan pinjaman sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan
masyarakat. Keputusan ini sering diambil ketika pendapatan tidak lagi cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau ketika ada kebutuhan lain yang sangat
mendesak.
Dalam kondisi seperti ini, lembaga perbankan umumnya menjadi
sasaran utama ketika seseorang mengajukan pinjaman. Meski begitu, bukan berarti
pengajuan pinjaman langsung diterima, mengingat ada sejumlah syarat yang
sebenarnya harus dipenuhi.
Lantas, bagaimana jika pinjaman di bank ternyata ditolak?
Perlu diketahui, penyedia pinjaman di Indonesia tidak hanya perbankan, ada
penyedia pinjaman lain yang bisa Anda tuju, yaitu pinjaman pribadi non-bank. Tahukah perbedaan pinjaman Bank Pribadi Dan Non-Bank.
Plafon pinjaman
Perbedaan pertama antara pinjaman pribadi bank dan pinjaman
pribadi non-bank adalah pagu nominal. Seperti diketahui, plafon pinjaman di
lembaga perbankan umumnya bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan di beberapa
bank ada yang memberikan pinjaman hingga Rp. 1 Milyar. Hal ini tentunya jelas
berbeda dengan kredit non bank yang plafonnya biasanya hanya mencapai puluhan
juta rupiah.
Sedangkan nominal pinjaman pribadi di bank umumnya
ditetapkan minimal Rp 5 juta. Lain halnya dengan pinjaman pribadi non bank yang
nilai nominalnya jauh di bawah itu, bisa Rp. 500 ribu – Rp. 1 juta.
Jangka waktu angsuran
Penentuan jangka waktu angsuran pada kedua layanan pinjaman
ini sebenarnya dipengaruhi oleh nominal pinjaman yang diberikan. Di bank,
misalnya. Jangka waktu antara 12 bulan dan maksimal 60 bulan. Sedangkan jangka
waktu cicilan untuk pinjaman pribadi non bank ada minimal 7 hari hingga
maksimal hingga 6 bulan bahkan 12 bulan.
Bunga
Perbedaan selanjutnya terletak pada perhitungan bunga.
Personal loan bank umumnya menetapkan sistem perhitungan bunga mengambang alias
floating rate, sedangkan personal loan non bank biasanya menetapkan tingkat
bunga tetap alias fixed rate.
Skor kredit
Ada banyak orang yang pinjamannya ditolak oleh bank karena
memiliki nilai kredit yang sangat buruk. Biasanya karena sering menunggak
pembayaran cicilan pinjaman, baik itu KPR, KKB, atau jenis pinjaman lainnya. Di
sisi lain, pinjaman pribadi non bank tidak memiliki sistem pengecekan seperti
itu, sehingga potensi pengajuan pinjaman untuk diterima semakin besar.
Keamanan
Dari segi keamanan, pinjaman di bank tentu saja terjamin.
Sedangkan untuk pinjaman pribadi non-bank, Anda harus lebih waspada dengan
keamanannya. Sebab, banyak sekali penyedia pinjaman non bank di luar sana,
namun berstatus ilegal. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengecek
sedetail mungkin sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman.
Pinjaman Non-Bank
Selama ini, Anda mungkin sering bertanya-tanya: Siapa saja
penyedia pinjaman non bank di Indonesia? Berikut kami uraikan beberapa
jenisnya:
Koperasi
Untuk mendapatkan pinjaman dari Koperasi, Anda harus
terlebih dahulu terdaftar sebagai anggota Koperasi. Adapun nominal pinjaman
yang diberikan bisa berbeda satu sama lain, tergantung skala koperasi, karena
dana yang dipinjamkan bersumber dari iuran anggotanya.
Pegadaian
Pinjaman jenis ini membutuhkan jaminan atau agunan, seperti
emas, dokumen kendaraan, atau sertifikat rumah. Nominal pinjaman juga
bervariasi, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah, tergantung
agunan yang diserahkan.
Pinjaman online
Yang terakhir adalah pinjaman online. Inilah yang terjadi di
negeri ini. Dengan persyaratan yang minim dan proses pengajuan yang sangat
mudah, tak heran jika layanan ini sangat diminati masyarakat. Meski begitu,
Anda tetap harus memastikan legalitas pinjaman online yang ingin Anda gunakan.
Demikian penjelasan dari saya tentang tahukah perbedaan Pinjaman
Bank Pribadi Dan Non-Bank di
sini semoga bermanfaat, terimakasih.
